Sabtu, Februari 14, 2009

SUKSESI DKS: Baru Satu yang Resmi Daftar

Bursa bakal calon (balon) ketua Dewan Kesenian Surabaya (DKS) periode 2009-2014 terus bertambah. Pada hari pertama pendaftaran kandidat ketua DKS kemarin, panitia musyawarah DKS sudah menampung enam nama balon. Musyawarah DKS 2009 akan dilangsungkan di gedung utama Balai Pemuda, 18 Februari mendatang. Sebelumnya, lima nama balon sudah santer disebut siap maju. Mereka adalah RM. Yunani (sastrawan Jawa), Sabrot D. Malioboro (penyair), Autar Abdillah (dosen Unesa), Desemba (penikmat seni), dan Solikin Jabar (musisi kontemporer). Kemarin, tambah satu lagi balon yang mendaftarkan diri. Dia adalah Rokim Dakas, seniman teater. ''Namun, dari enam orang itu, baru Rokim Dakas yang sudah mendaftar resmi. Yang lima lainnya masih dalam wacana. Mereka belum mendaftarkan diri," ujar Hanif Nasrullah, sekretaris panita musyawarah DKS 2009. Menurut rencana, pemilihan ketua DKS akan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 pada 18 Februari nanti. Selama durasi waktu tersebut akan digelar tiga sesi acara. Yang pertama, musyawarah DKS untuk menentukan kandidat ketua yang layak maju ke proses pemilihan suara. Berikutnya, dilakukan proses pemungutan suara hingga diperoleh nama ketua DKS baru. Acara terakhir, pembentukan tim formatur yang terdiri atas ketua DKS terpilih, tiga peserta musyawarah yang dipilih oleh forum, dan satu ex officio yang ditunjuk. Tim formatur itulah yang diberi wewenang untuk menyusun kepengurusan DKS periode 2009-2014. ''Mereka diberi waktu seminggu untuk menyusun kepengurusan itu,'' ujar Hanif. Hanif menambahkan bahwa kelancaran musyawarah DKS sangat penting. Pasalnya, forum tersebut akan menentukan masa depan DKS yang sempat vakum setahun terakhir, setelah kepengurusan Ivan Haryanto berakhir. ''Harapanya ya persoalan-persoalan di masa lalu bisa menemui jalan keluarnya dengan kepengurusan baru ini,'' ujar seniman teater itu. Mengenai subsidi dana DKS yang sempat distop oleh pemkot, Autar Abdillah mengatakan bahwa ada harapan dana subsidi itu akan kembali mengucur. Hal itu setelah seminggu yang lalu, para seniman Surabaya menemui Wawali Arif Afandi. Dalam kesempatan tersebut, lanjut Autar, Wawali mengungkapkan akan ikut mengawal proses penganggaran dana DKS. Wawali akan mengawal di tingkat eksekutif, sedangkan para pengurus DKS berupaya lewat jalur legislatif. ''Saya bisa mengatakan baru kali ini ada pejabat pemkot yang mengeluarkan pernyataan seperti itu. Karena itu, kita sangat menghargai kepedulian beliau,'' jelasnya. (ken/ari; Jawa Pos, 13 Februari 2009)